Sabtu, 12 November 2011

PENGUKURAN

Besaran Pokok dan Besaran Turunan Besaran Fisika dikelompokkan menjadi dua, yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokok adalah besaran yang sudah ditetapkan terlebih dahulu. Adapun, besaran turunan merupakan besaran yang dijabarkan dari besaran-besaran pokok. Sistem satuan besaran Fisika pada prinsipnya bersifat standar atau baku, yaitu bersifat tetap, berlaku universal, dan mudah digunakan setiap saat dengan tepat. Sistem satuan standar ditetapkan pada tahun 1960 melalui pertemuan para ilmuwan di Sevres, Paris. Sistem satuan yang digunakan dalam dunia pendidikan dan pengetahuan dinamakan sistem metrik, yang dikelompokkan menjadi sistem metrik besar atau MKS (Meter Kilogram Second) yang disebut sistem internasional atau disingkat SI dan sistem metrik kecil atau CGS (Centimeter Gram Second). Besaran pokok dan besaran turunan beserta dengan satuannya dapat dilihat dalam Tabel berikut.

Besaran Pokok Selain tujuh besaran pokok di atas, terdapat dua besaran pokok tambahan, yaitu sudut bidang datar dengan satuan radian (rad) dan sudut ruang dengan satuan steradian (sr).

Besaran Turunan Konversi Satuan Di samping satuan sistem metrik, juga dikenal satuan lainnya yang sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya liter, inci, yard, feet, mil, ton, dan ons. Satuan-satuan tersebut dapat dikonversi atau diubah ke dalam satuan sistem metrik dengan patokan yang ditentukan. Konversi besaran panjang menggunakan acuan sebagai berikut: 1 mil = 1760 yard (1 yard adalah jarak pundak sampai ujung jari tangan orang dewasa). 1 yard = 3 feet (1 feet adalah jarak tumit sampai ujung jari kaki orang dewasa). 1 feet = 12 inci (1 inci adalah lebar maksimal ibu jari tangan orang dewasa). 1 inci = 2,54 cm 1 cm = 0,01 m Satuan mil, yard, feet, inci tersebut dinamakan satuan sistem Inggris. Untuk besaran massa berlaku juga sistem konversi dari satuan sehari-hari maupun sistem Inggris ke dalam sistem SI. Contohnya sebagai berikut. 1 ton = 1000 kg 1 ons (oz) = 0,02835 kg 1 kuintal = 100 kg 1 pon (lb) = 0,4536 kg 1 slug = 14,59 kg Satuan waktu dalam kehidupan sehari-hari dapat dikonversi ke dalam sistem SI yaitu detik atau sekon. Contohnya sebagai berikut. 1 tahun = 3,156 x 10^7 detik 1 jam = 3600 detik 1 hari = 8,640 x 10^4 detik 1 menit = 60 detik Besaran turunan memiliki satuan yang dijabarkan dari satuan besaran-besaran pokok yang mendefinisikan besaran turunan tersebut. Oleh karena itu, seringkali dijumpai satuan besaran turunan dapat berkembang lebih dari satu macam karena penjabarannya dari definisi yang berbeda. Sebagai contoh, satuan percepatan dapat ditulis dengan m/s^2 dapat juga ditulis dengan N/kg. Satuan besaran turunan dapat juga dikonversi. Perhatikan beberapa contoh di bawah ini! 1 dyne = 10^-5 newton 1 erg = 10^-7 joule 1 kalori = 0,24 joule 1 kWh = 3,6 x 10^6 joule 1 liter = 10^-3 m^3 = 1 dm^3 1 ml = 1 cm^3 = 1 cc 1 atm = 1,013 x 10^5 pascal 1 gauss = 10^-4 tesla Jika sahabat ingin mencoba simulasi konversi satuan massa dan volume dapat klik disini. Latihan Yuk!! Adik sakit demam. Badannya terasa hangat. Ibu bermaksud mengukur panas badan adik. Alat ukur apa yang harus digunakan ibu? Sebutkan besaran pokok apa yang diukur! Kakak mengendarai sepeda motor dengan kecepatan 54 km/jam. Dia hendak membeli bensin sebanyak 2 liter di pom bensin. Tulislah satuan besaran-besaran yang ada pada tersebut dalam SI dan lambang dimensinya! Konversikan satuan-satuan berikut ini! 0,01 m dalam satuan μm 1000 km dalam satuan mm 25,4 cm dalam satuan inci 3 feet dalam satuan cm dan m 10 g dalam satuan mg dan kg 3 ons dalam satuan g dan kg 30 sekon dalam satuan menit
1. Pengukuran Besaran Panjang
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang benda haruslah sesuai dengan ukuran benda. Sebagai contoh, untuk mengukur lebar buku kita gunakan pengaris, sedangkan untuk mengukur lebar jalan raya lebih mudah menggunakan meteran kelos.
a. Pengukuran Panjang dengan Mistar
Penggaris atau mistar berbagai macam jenisnya, seperti penggaris yang berbentuk lurus, berbentuk segitiga yang terbuat dari plastik atau logam, mistar tukang kayu, dan penggaris berbentuk pita (meteran pita). Mistar mempunyai batas ukur sampai 1 meter, sedangkan meteran pita dapat mengukur panjang sampai 3 meter. Mistar memiliki ketelitian 1 mm atau 0,1 cm. Posisi mata harus melihat tegak lurus terhadap skala ketika membaca skala mistar. Hal ini untuk menghindari kesalahan pembacaan hasil pengukuran akibat beda sudut kemiringan dalam melihat atau disebut dengan kesalahan paralaks.

b. Pengukuran Panjang dengan Jangka Sorong
Bagaimanakah mengukur kedalaman suatu tutup pulpen? Untuk mengukur kedalaman tutup pulpen dapat kita gunakan jangka sorong. Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur sampai 10 cm dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong juga dapat digunakan untuk mengukur diameter cincin dan diameter bagian dalam sebuah pipa. Bagian-bagian penting jangka sorong yaitu:
1. rahang tetap dengan skala tetap terkecil 0,1 cm
2. rahang geser yang dilengkapi skala nonius. Skala tetap dan nonius mempunyai selisih 1 mm.
Menggunakan Jangka Sorong

  1. Langkah pertama. Tentukan terlebih dahulu skala utama. Pada gambar terlihat skala nol nonius terletak di antara skala 2,4 cm dan 2,5 cm pada skala tetap. Jadi, skala tetap bernilai 2,4 cm.
  2. Langkah kedua. Menentukan skala nonius. Skala nonius yang berimpit dengan skala tetap adalah angka 7. Jadi, skala nonius bernilai 7 x 0,01 cm = 0,07 cm.
  3. Langkah ketiga. Menjumlahkan skala tetap dan skala nonius. Hasil pengukuran = 2,4 cm + 0,07 cm = 2,47 cm. Jadi, hasil pengukuran diameter baut sebesar 2,47 cm.
c. Pengukuran Panjang dengan Mikrometer Sekrup
Tahukah kamu alat ukur apa yang dapat digunakan untuk mengukur benda berukuran kurang dari dua centimeter secara lebih teliti? Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer sekrup dapat digunakan untuk mengukur benda yang mempunyai ukuran kecil dan tipis, seperti mengukur ketebalan plat, diameter kawat, dan onderdil kendaraan yang berukuran kecil. Bagian-bagian dari mikrometer adalah rahang putar, skala utama, skala putar, dan silinder bergerigi. Skala terkecil dari skala utama bernilai 0,1 mm, sedangkan skala terkecil untuk skala putar sebesar 0,01 mm.
Menggunakan Mikrometer Sekrup

  1. Langkah pertama. Menentukan skala utama, terlihat pada gambar skala utamanya adalah 1,5 mm.
  2. Langkah kedua. Perhatikan pada skala putar, garis yang sejajar dengan skala utamanya adalah angka 29. Jadi, skala nonius sebesar 29 x 0,01 mm = 0,29 mm.
  3. Langkah ketiga. Menjumlahkan skala utama dan skala putar. Hasil pengukuran = 1,5 mm + 0,29 mm = 1,79 mm. Jadi hasil pengukuran diameter kawat adalah 1,79 mm.
Jika sahabat ingin mencoba sim
2. Pengukuran Besaran Massa
Pernahkah kamu pergi ke pasar? Ketika di pasar kamu mungkin akan melihat berbagai macam alat ukur timbangan seperti dacin, timbangan pasar, timbangan emas, bahkan mungkin timbangan atau neraca digital. Timbangan tersebut digunakan untuk mengukur massa benda. Prinsip kerjanya adalah keseimbangan kedua lengan, yaitu keseimbangan antara massa benda yang diukur dengan anak timbangan yang digunakan. Dalam dunia pendidikan sering digunakan neraca O’Hauss tiga lengan atau dua lengan.
Menggunakan Neraca O’Hauss
Sekantong plastik terigu ditimbang dengan neraca O’Hauss tiga lengan. Posisi lengan depan, tengah, dan belakang dalam keadaan setimbang ditunjukkan pada gambar berikut ini.

Dari gambar dapat diketahui bahwa:
  • posisi anting depan 5,5 gram
  • posisi anting tengah 20,0 gram
  • posisi anting belakang 200,0 gram
Jadi, massa terigu adalah 225,5 gram
3. Pengukuran Besaran Waktu
Ketika bepergian kita tidak lupa membawa jam tangan. Jam tersebut kita gunakan untuk menentukan waktu dan lama perjalanan yang sudah ditempuh. Berbagai jenis alat ukur waktu yang lain, misalnya: jam analog, jam digital, jam dinding, jam atom, jam matahari, dan stopwatch. Dari alat-alat tersebut, stopwatch termasuk alat ukur yang memiliki ketelitian cukup baik, yaitu sampai 0,1 s.
Latihan Yuk!!
  1. Sebuah baut diukur panjang dan diameternya masing-masing menggunakan jangka sorong dan mikrometer. Adapun massanya diukur dengan neraca. Hasil pengukuran digambarkan berikut ini. Berapakah panjang, diameter, dan massa baut tersebut?

MASA JENIS ZAT

Wujud Zat
Banyak benda yang dapat dilihat dan dijumpai di kehidupan sehari-hari. Misalnya pensil, kacamata, batu, kursi, air, balon berisi udara, tabung LPG berisi gas, es, baja, dan daun. Berbagai macam benda yang kita jumpai memiliki kesamaan, yaitu benda-benda tersebut memerlukan ruang atau tempat untuk keberadaannya. Air di dalam gelas, menempati ruang bagian dalam gelas itu, batu di pinggir jalan menempati ruang di pinggir jalan di mana ruangan itu tidak ditempati oleh benda lain sebelum batu itu disingkirkan.
Udara dalam balon menempati ruang bagian dalam balon itu. Manusia juga menempati ruang, misalkan dalam lift hanya cukup ditempati paling banyak 10 orang dewasa, lebih dari itu ruang dalam lift tidak mencukupi lagi. Benda atau zat juga memiliki massa, sebagai contoh batu bila ditimbang dengan neraca menunjukkan nilai massa tertentu. Balon berisi udara bila dibandingkan massanya dengan balon yang kempis, akan lebih berat balon berisi udara. Hal itu menunjukkan bahwa udara memiliki massa. Dapat disimpulkan bahwa zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruangan. Menurut wujudnya zat digolongkan menjadi tiga yaitu
Zat Padat
Ciri zat padat yaitu bentuk dan volumenya tetap. Contohnya kelereng yang berbentuknya bulat, dipindahkan ke gelas akan tetap berbentuk bulat. Begitu pula dengan volumenya. Volume kelereng akan selalu tetap walaupun berpindah tempat ke dalam gelas. Hal ini disebabkan karena daya tarik antarpartikel zat padat sangat kuat. Pada umumnya zat padat berbentuk kristal (seperti gula pasir atau garam dapur) atau amorf (seperti kaca dan batu granit). Partikel zat padat memiliki sifat seperti berikut:
  1. Letaknya sangat berdekatan
  2. Susunannya teratur
  3. Gerakannya tidak bebas, hanya bergetar dan berputar di tempatnya
Zat Cair
Zat cair memiliki volume tetap tetapi bentuk berubah-ubah sesuai dengan yang ditempatinya. Apabila air dimasukkan ke dalam gelas, maka bentuknya seperti gelas, apabila dimasukkan ke dalam botol akan seperti botol. Tetapi volumenya selalu tetap. Hal ini disebabkan partikel-partikel penyusunnya agak berjauhan satu sama lain. Selain itu, partikelnya lebih bebas bergerak karena ikatan antar partikelnya lemah. Partikel zat cair memiliki sifat seperti berikut:
  1. Letaknya berdekatan
  2. Susunannya tidak teratur
  3. Gerakannya agak bebas, sehingga dapat bergeser dari tempatnya, tetapi tidak lepas dari kelompoknya
Zat Gas
Ciri dari gas di antaranya bentuk dan volume berubah sesuai dengan tempatnya. Gas yang terdapat di balon memiliki bentuk dan volume yang sama dengan balon. Gas yang terdapat di dalam botol, bentuk dan volumenya sama dengan botol. Partikel-partikel gas bergerak acak ke segala arah dengan kecepatan bergantung pada suhu gas, akibatnya volumenya selalu berubah. Partikel zat gas memiliki sifat seperti berikut:
  1. Letaknya sangat berjauhan
  2. Susunannya tidak teratur
  3. Gerakannya bebas bergerak, sehingga dapat bergeser dari tempatnya dan lepas dari kelompoknya, sehingga dapat memenuhi ruangan
Perubahan Wujud Zat
Setiap zat akan berubah apabila menerima panas (kalor). Es dipanaskan akan mencair. Air dipanaskan akan menguap menjadi uap air (gas). Apabila uap air didinginkan menjadi embun dan kembali menjadi air. Air didinginkan menjadi es. Proses perubahan wujud zat tersebut dapat diamati pada diagram.
Berdasarkan diagram tersebut, zat dari wujud yang satu ke wujud yang lainnya dapat dijelaskan sebagai berikut.
  1. Membeku yaitu perubahan wujud zat dari cair ke padat
  2. Mencair atau melebur yaitu perubahan wujud zat dari padat ke cair
  3. Menyublim (mengkristal) yaitu perubahan wujud zat dari gas ke padat
  4. Menyublim yaitu perubahan wujud zat dari padat ke gas
  5. Menguap yaitu perubahan wujud zat dari cair ke gas
  6. Mengembun yaitu perubahan wujud zat dari gas ke cair
Massa Jenis apaan sih?
Kamu tentu pernah minum air es atau es teh. Perhatikan, mengapa es batu selalu mengapung dalam air? Pernahkah kamu mencampur air dan minyak tanah? Mengapa minyak tanah selalu berada di atas air? Semua logam tenggelam di air, tetapi kayu atau gabus terapung di air. Apa yang menyebabkan semua ini? Untuk menemukan jawabannya kamu dapat melakukan percobaan berikut. Klik disini. Dengan memperhatikan hasil kegiatan percobaan tadi, diskusikan kembali tentang permisalan dua kantong plastik ukuran sama yang diisi kapas dan pasir, ketika kamu membahas massa. Meskipun volumenya sama, yaitu satu kantong plastik, ternyata pasir memiliki massa yang lebih besar dibanding kapas. Berdasarkan hal ini, dikatakan massa jenis pasir lebih besar daripada massa jenis kapas. Massa jenis merupakan perbandingan antara massa dan volume.
Massa jenis benda sering disebut dengan kerapatan benda dan merupakan ciri khas setiap jenis benda. Massa jenis tidak tergantung pada jumlah benda. Apabila jenisnya sama maka nilai massa jenisnya juga sama. Misalnya, setetes air dan seember air mempunyai nilai massa jenis sama yaitu 1 gram/cm^3. Berbagai logam memiliki nilai massa jenis besar dikarenakan atom-atom dalam susunan molekulnya memiliki kerapatan yang besar. Gabus atau sterofoam mempunyai massa jenis kecil karena susunan atom-atom dalam molekulnya memiliki kerapatan kecil.
Massa jenis dilambangkan dengan simbol ρ (dibaca rho), salah satu huruf Yunani.
Keterangan:
ρ = massa jenis (kg/m^3 atau g/cm^3)
m = massa benda (kg atau gram)
V = volume benda m^3 atau cm^3)
Tabel berbagai massa jenis zat
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa kerapatan logam tertentu seperti platina atau emas jauh lebih besar dibandingkan zat-zat lainnya. Massa jenis berbagai zat berbeda-beda walaupun benda-benda tersebut jumlah atau volumenya sama. Massa jenis zat yang umum digunakan sebagai patokan adalah massa jenis air dan massa jenis raksa. Massa jenis air dalam wujud cair, yaitu 1000 kg/m^3 atau 1 g/cm^3, sedangkan raksa atau mercury memiliki massa jenis 13.600 kg/m^3 atau 13,6 g/cm^3. Penting: 1000 kg/m^3 = 1 g/cm^3
Selain massa jenis, dikenal pula berat jenis. Berat jenis adalah berat benda (w) tiap satuan volume (V). Bila berat jenis dapat dilambangkan dengan S, dapat dinyatakan dengan persamaan
Keterangan:
S = berat jenis (N/m^3 atau dyne/cm^3)
w = berat benda (N atau dyne)
V = volume benda (m^3 atau cm^3)
Jadi, berat jenis benda adalah hasil kali antara massa jenis dengan percepatan gravitasi.
Penggunaan Konsep Massa Jenis dalam Kehidupan Sehari-Hari
Kapal Selam
Tahukah kamu mengapa es dapat terapung di air, sedangkan batu tenggelam dalam air? Es memiliki massa jenis lebih kecil dari air, sehingga es dapat terapung dalam air. Batu tenggelam dalam air karena memiliki massa jenis lebih besar daripada air. Tahukah kamu mengapa kapal selam dapat terapung dan tenggelam di air? Ketika terapung massa jenis total kapal selam lebih kecil dari air laut dan sewaktu tenggelam massa jenis total kapal selam lebih besar dari air laut. Kapal selam memiliki tangki pemberat yang berisi air dan udara. Tangki tersebut terletak di antara lambung kapal sebelah dalam dan luar. Tangki dapat berfungsi membesar atau memperkecil massa jenis total kapal selam. Ketika air laut dipompa masuk ke dalam tangki pemberat, massa jenis kapal selam lebih besar dan sebaliknya agar massa jenis total kapal selam menjadi kecil, air laut dipompa keluar.
Balon Gas
Pernahkah kamu melihat balon udara? Tahukah kamu, gas apa yang terdapat di dalamnya? Balon gas berisi gas helium. Gas helium memiliki massa jenis yang lebih kecil dari udara, sehingga balon gas bisa naik ke atas.
Air Minum Dingin di Dalam Lemari Es
Suatu ketika kamu mungkin pernah melihat dalam botol air minum dingin yang berasal dari lemari es terdapat endapan kapur. Kenapa hal itu dapat terjadi? Air yang jernih dapat juga mengandung kapur, namun apabila dilihat langsung dengan mata tidak kelihatan. Ketika air dingin massa jenis air lebih kecil dan terpisah dari kapur sehingga kapur yang memiliki massa jenis lebih besar akan turun ke bawah dan mengendap.
Menganalisis Benda Terapung, Melayang, Dan Tenggelam
Dengan membandingkan massa jenis zat cair dan benda yang dicelupkan kedalamnya, kamu dapat mengetahui benda-benda tersebut terapung melayang, atau tenggelam.
Adhesi dan Kohesi
Hal lain yang dapat kita ketahui adalah adanya tarik-menarik antar partikel. Gaya tarik-menarik antarpartikel dapat terjadi antara partikel-partikel yang sejenis dan antara partikel-partikel yang tidak sejenis. Setetes air yang jatuh di kaca meja akan berbeda bentuknya bila dijatuhkan pada sehelai daun talas. Mengapa demikian?

Antara molekul-molekul air terjadi gaya tarik-menarik yang disebut dengan gaya kohesi molekul air. Gaya kohesi diartikan sebagai gaya tarik menarik antara partikel-partikel zat yang sejenis. Pada saat air bersentuhan dengan benda lain maka molekul molekul bagian luarnya akan tarik-menarik dengan molekul-molekul luar benda lain tersebut. Gaya tarik-menarik antara partikel zat yang tidak sejenis disebut gaya adhesi. Gaya adhesi antara molekul air dengan molekul kaca berbeda dibandingkan gaya adhesi antara molekul air dengan molekul daun talas. Demikian pula gaya kohesi antar molekul air lebih kecil daripada gaya adhesi antara molekul air dengan molekul kaca. Itulah sebabnya air membasahi kaca dan berbentuk melebar. Namun air tidak membasahi daun talas dan tetes air berbentuk bulat-bulat menggelinding di permukaan karena gaya kohesi antarmolekul air lebih besar daripada gaya adhesi antara molekul air dan molekul daun talas.
  1. Gaya adhesi adalah gaya tarik-menarik dua partikel atau lebih dari partikel yang tidak sejenis. Mengakibatkan sebuah zat dapat menempel pada zat yang lain. Contoh: Air dapat menempel di kaca.
  2. Gaya kohesi adalah gaya tarik menarik dua partikel atau lebih dari partikel yang sejenis. Mengakibatkan sebuah zat tidak dapat menempel pada zat yang lain. Contoh: Air tidak dapat menempel pada daun talas.

Meniskus
Gaya kohesi maupun gaya adhesi juga mempengaruhi bentuk permukaan zat cair dalam wadahnya. Misalkan ke dalam dua buah tabung reaksi masing-masing diisikan air dan raksa. Apa yang terjadi? Permukaan air dalam tabung reaksi berbentuk cekung disebut meniskus cekung, sedangkan permukaan raksa dalam tabung reaksi berbentuk cembung disebut meniskus cembung.
Hal itu dapat dijelaskan bahwa gaya adhesi molekul air dengan molekul kaca lebih besar daripada gaya kohesi antar molekul air, sedangkan gaya adhesi molekul raksa dengan molekul kaca lebih kecil daripada gaya kohesi antara molekul raksa. Meniskus cembung maupun meniskus cekung menyebabkan sudut kontak antara bidang wadah (tabung) dengan permukaan zat cair berbeda besarnya. Meniskus cembung menimbulkan sudut kontak tumpul (> 90^o), sedangkan meniskus cekung menimbulkan sudut kontak lancip (< 90^o)

Kapilaritas
Gaya kohesi dan gaya adhesi berpengaruh pada gejala kapilaritas. Kapilaritas adalah gejala naik atau turunnya cairan di dalam pipa kapiler atau pipa kecil. Sebuah pipa kapiler kaca bila dicelupkan pada tabung berisi air akan dijumpai air dapat naik ke dalam pembuluh kaca pipa kapiler, sebaliknya bila pembuluh pipa kapiler dicelupkan pada tabung berisi air raksa akan dijumpai bahwa raksa di dalam pembuluh kaca pipa kapiler lebih rendah permukaannya dibandingkan permukaan raksa dalam tabung.
Jadi, kapilaritas sangat tergantung pada kohesi dan adhesi. Air naik dalam pembuluh pipa kapiler dikarenakan adhesi sedangkan raksa turun dalam pembuluh pipa kapiler dikarenakan kohesi. Sekarang banyak dikembangkan teknologi yang mendasarkan pada gaya adhesi maupun kohesi. Beberapa tekstil kain tiruan menghasilkan kain yang kohesif terhadap debu. Jadi, pakaian dari bahan tersebut tidak mudah kotor. Di lain pihak, banyak ditemukan bahan-bahan adhesif serbaguna, lem alteco, dan sejenisnya sangat berguna bagi kehidupan. Bahkan, luka bekas operasi sekarang tidak perlu dijahit melainkan cukup dilem dengan lem khusus yang adhesif dengan jaringan kulit dan otot. Beberapa contoh gejala kapilaritas yang berkaitan dengan peristiwa alam yaitu:
  1. peristiwa naiknya air dari ujung akar ke daun pada tumbuhan
  2. naiknya minyak tanah pada sumbu kompor
  3. basahnya tembok rumah bagian dalam ketika hujan. Ketika terkena hujan, tembok bagian luar akan basah, kemudian merembes ke bagian yang lebih dalam.

KALOR

Definisi Kalor
Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, pada waktu memasak air dengan menggunakan kompor. Air yang semula dingin lama kelamaan menjadi panas. Mengapa air menjadi panas? Air menjadi panas karena mendapat kalor, kalor yang diberikan pada air mengakibatkan suhu air naik. Dari manakah kalor itu? Kalor berasal dari bahan bakar, dalam hal ini terjadi perubahan energi kimia yang terkandung dalam gas menjadi energi panas atau kalor yang dapat memanaskan air. Sebelum abad ke-17, orang berpendapat bahwa kalor merupakan zat yang mengalir dari suatu benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah jika kedua benda tersebut bersentuhan atau bercampur. Jika kalor merupakan suatu zat tentunya akan memiliki massa dan ternyata benda yang dipanaskan massanya tidak bertambah. Kalor bukan zat tetapi kalor adalah suatu bentuk energi dan merupakan suatu besaran yang dilambangkan Q dengan satuan joule (J), sedang satuan lainnya adalah kalori (kal). Hubungan satuan joule dan kalori adalah:
1 kalori = 4,2 joule
1 joule = 0,24 kalori
Kalor dapat Mengubah Suhu Benda
Apa yang terjadi apabila dua zat cair yang berbeda suhunya dicampur menjadi satu? Bagaimana hubungan antara kalor terhadap perubahan suhu suatu zat? Adakah hubungan antara kalor yang diterima dan kalor yang dilepaskan oleh suatu zat? Semua benda dapat melepas dan menerima kalor. Benda-benda yang bersuhu lebih tinggi dari lingkungannya akan cenderung melepaskan kalor. Demikian juga sebaliknya benda-benda yang bersuhu lebih rendah dari lingkungannya akan cenderung menerima kalor untuk menstabilkan kondisi dengan lingkungan di sekitarnya. Suhu zat akan berubah ketika zat tersebut melepas atau menerima kalor. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa kalor dapat mengubah suhu suatu benda.
Kalor jenis suatu zat adalah banyaknya kalor yang yang diperlukan oleh suatu zat bermassa 1 kg untuk menaikkan suhu 1 °C. Sebagai contoh, kalor jenis air 4.200 J/kg °C, artinya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg air sebesar 1 °C adalah 4.200 J. Kalor jenis suatu zat dapat diukur dengan alat kalorimeter.
Tabel beberapa kalor jenis zat
Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan atau menurunkan suhu suatu benda bergantung pada:
  • massa benda (m)
  • jenis benda / kalor jenis benda (c)
  • perubahan suhu (Δt )
Oleh karena itu, hubungan banyaknya kalor, massa zat, kalor jenis zat, dan perubahan suhu zat dapat dinyatakan dalam persamaan. Keterangan:
Q = Banyaknya kalor yang diserap atau dilepaskan (joule)
m = Massa zat (kg)
c = Kalor jenis zat (joule/kg °C)
Δt = Perubahan suhu (°C)
Kalor dapat Mengubah Wujud Zat
Suatu zat apabila diberi kalor terus-menerus dan mencapai suhu maksimum, maka zat akan mengalami perubahan wujud. Peristiwa ini juga berlaku jika suatu zat melepaskan kalor terus-menerus dan mencapai suhu minimumnya. Oleh karena itu, selain kalor dapat digunakan untuk mengubah suhu zat, juga dapat digunakan untuk mengubah wujud zat. Perubahan wujud suatu zat akibat pengaruh kalor dapat digambarkan dalam skema berikut.
Keterangan:
1 = mencair/melebur
2 = membeku
3 = menguap
4 = mengembun
5 = menyublim
6 = mengkristal
Menguap (terjadi perubahan suhu)
Apakah pada waktu zat menguap memerlukan kalor? Dari manakah kalor itu diperoleh? pada waktu air dipanaskan akan tampak uap keluar dari permukaan air. Kenyataan ini menunjukkan bahwa pada waktu menguap zat memerlukan kalor. Jika air dipanaskan terus-menerus, lama-kelamaan air tersebut akan habis. Habisnya air akibat berubah wujud menjadi uap atau gas. Peristiwa ini disebut menguap, yaitu perubahan wujud dari cair ke gas, karena molekul-molekul zat cair bergerak meninggalkan permukaan zat cairnya. Pada peristiwa menguap terjadi perubahan suhu, oleh karena itu berlaku:
Sama halnya pada peristiwa membeku, melebur, dan mengembun.
Mendidih (tidak mengalami perubahan suhu, namun terjadi perubahan wujud)
Mendidih adalah peristiwa penguapan zat cair yang terjadi di seluruh bagian zat cair tersebut. Peristiwa ini dapat dilihat dengan munculnya gelembung-gelembung yang berisi uap air dan bergerak dari bawah ke atas dalam zat cair. Zat cair yang mendidih jika dipanaskan terus-menerus akan berubah menjadi uap. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk mengubah 1 kg zat cair menjadi uap seluruhnya pada titik didihnya disebut kalor uap (U). Karena tidak terjadi perubahan suhu, maka besarnya kalor uap dapat dirumuskan:
Keterangan:
Q = kalor yang diserap/dilepaskan (joule)
m = massa zat (kg)
U = kalor uap (joule/kg)
Tabel beberapa kalor uap zat

Jika uap didinginkan akan berubah bentuk menjadi zat cair, yang disebut mengembun. Pada waktu mengembun zat melepaskan kalor, banyaknya kalor yang dilepaskan pada waktu mengembun sama dengan banyaknya kalor yang diperlukan waktu menguap dan suhu di mana zat mulai mengembun sama dengan suhu di mana zat mulai menguap.

  1. konduksi (hantaran),
  2. konveksi (aliran), dan
  3. radiasi (pancaran).
Perpindahan Kalor secara Konduksi
Cobalah membakar ujung besi dan ujung besi lainnya kamu pegang, setelah beberapa lama ternyata ujung besi yang kamu pegang lama kelamaan terasa semakin panas. Hal ini disebabkan adanya perpindahan kalor yang melalui besi. Peristiwa perpindahan dari ujung besi kalor yang dipanaskan ke ujung besi yang kamu pegang mirip dengan perpindahan buku yang kamu lakukan, di mana molekul-molekul besi yang menghantarkan kalor tidak ikut berpindah. Perpindahan kalor seperti ini dinamakan perpindahan kalor secara hantaran atau konduksi. Apakah setiap zat dapat menghantarkan kalor secara konduksi? Ambillah sepotong kayu, kemudian ujung yang satu dipanaskan sedang ujung kayu yang lainnya kamu pegang. Apakah ujung yang kamu pegang terasa panas? Ternyata tidak panas. Hal ini berarti bahwa pada kayu tidak terjadi perpindahan kalor secara konduksi.
Bahan yang dapat menghantarkan kalor disebut konduktor kalor, misalnya besi, baja, tembaga, seng, dan aluminium (jenis logam). Adapun penghantar yang kurang baik/penghantar yang buruk disebut isolator kalor, misalnya kayu, kaca, wol, kertas, dan plastic (jenis bukan logam). Bagaimana halnya dengan air? Termasuk konduktor atau isolatorkah air itu? Coba apa ada yang tahu?
Perpindahan Kalor secara Konveksi
Perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair dan gas. Perpindahan kalor secara konveksi terjadi karena adanya perbedaan massa jenis dalam zat tersebut. Perpindahan kalor yang diikuti oleh perpindahan partikel-partikel zatnya disebut konveksi/aliran. Selain perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair, ternyata konveksi juga dapat terjadi pada gas/udara. Peristiwa konveksi kalor melalui penghantar gas sama dengan konveksi kalor melalui penghantar air. Kegiatan tersebut juga dapat digunakan untuk menjelaskan prinsip terjadinya angin darat dan angin laut.
  • Angin Darat
Angin darat terjadi pada malam hari dan berhembus dari darat ke laut. Hal ini terjadi karena pada malam hari udara di atas laut lebih panas dari udara di atas darat, sehingga udara di atas laut naik diganti udara di atas darat. Maka terjadilah aliran udara dari darat ke laut. Angin darat dimanfaatkan oleh para nelayan menuju ke laut untuk menangkap ikan.
  • Angin Laut
Angin laut terjadi pada siang hari dan berhembus dari laut ke darat. Hal ini terjadi karena pada siang hari udara di atas darat lebih panas dari udara di atas laut, sehingga udara di atas darat naik diganti udara di atas laut. Maka terjadilah aliran udara dari laut ke darat. Angin laut dimanfaatkan oleh nelayan untuk kembali ke darat atau pantai setelah menangkap ikan. Pemanfaatan konveksi dalam kehidupan sehari-hari, antara lain: pada sistem pendinginan mobil (radiator), pembuatan cerobong asap, dan lemari es.
Perpindahan Kalor secara Radiasi
Bagaimanakah energi kalor matahari dapat sampai ke bumi? Telah kita ketahui bahwa antara matahari dengan bumi berupa ruang hampa udara, sehingga kalor dari matahari sampai ke bumi tanpa melalui zat perantara. Perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara atau medium ini disebut radiasi/hantaran. Contoh perpindahan kalor secara radiasi, misalnya pada waktu kita mengadakan kegiatan perkemahan, di malam hari yang dingin sering menyalakan api unggun. Saat kita berada di dekat api unggun badan kita terasa hangat karena adanya perpindahan kalor dari api unggun ke tubuh kita secara radiasi. Walaupun di sekitar kita terdapat udara yang dapat memindahkan kalor secara konveksi, tetapi udara merupakan penghantar kalor yang buruk (isolator). Jika antara api unggun dengan kita diletakkan sebuah penyekat atau tabir, ternyata hangatnya api unggun tidak dapat kita rasakan lagi. Hal ini berarti tidak ada kalor yang sampai ke tubuh kita, karena terhalang oleh penyekat itu. Dari peristiwa api unggun dapat disimpulkan bahwa:
  • dalam peristiwa radiasi, kalor berpindah dalam bentuk cahaya, karena cahaya dapat merambat dalam ruang hampa, maka kalor pun dapat merambat dalam ruang hampa;
  • radiasi kalor dapat dihalangi dengan cara memberikan tabir/penutup yang dapat menghalangi cahaya yang dipancarkan dari sumber cahaya.



Termos
Termos berfungsi untuk menyimpan zat cair yang berada di dalamnya agar tetap panas dalam jangka waktu tertentu. Termos dibuat untuk mencegah perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, maupun radiasi. Dinding termos dibuat sedemikian rupa, untuk menghambat perpindahan kalor pada termos, yaitu dengan cara:
  • permukaan tabung kaca bagian dalam dibuat mengkilap dengan lapisan perak yang berfungsi mencegah perpindahan kalor secara radiasi dan memantulkan radiasi kembali ke dalam termos,
  • dinding kaca sebagai konduktor yang jelek, tidak dapat memindahkan kalor secara konduksi, dan
  • ruang hampa di antara dua dinding kaca, untuk mencegah kalor secara konduksi dan agar konveksi dengan udara luar tidak terjadi.
Setrika
Setrika terbuat dari logam yang bersifat konduktor yang dapat memindahkan kalor secara konduksi ke pakaian yang sedang diseterika. Adapun, pegangan seterika terbuat dari bahan yang bersifat isolator.
Panci Masak
Panci masak terbuat dari bahan konduktor yang bagian luarnya mengkilap. Hal ini untuk mengurangi pancaran kalor. Adapun pegangan panci terbuat dari bahan yang bersifat isolator untuk menahan panas.

Rabu, 02 November 2011

KEBENARAN PENGETAHUAN / VALIDITAS PENGETAHUAN

BAB I
LAHIRNYA PENGETAHUAN BENAR

Pada dasarnya manusia selalu ingin mengetahui (Aristoteles dalam tulisannya Metafisika), yaitu mengetahui segala sesuatu yang ada di sekeliling dirinya. Ini merupakan langkah awal manusia untuk memperoleh pengetahuan. Banyak hal terlibat pada saat manusia mengenal sesuatu baik dirinya sendiri maupun hal-hal di luar dirinya. Hal yang terlibat itu minimal adalah alat yang ada pada dirinya sendiri, alat itu adalah indera, rasio, intuisi, dan keyakinan (faith). Di samping itu juga ada hal yang melekat pada diri subjek yaitu kepercayaan (believe). Sesuatu yang mempengaruhi subjek, karena ia datang dari luar yaitu revelasi (wahyu) dan pengetahuan yang di sampaikan oleh pemegang otoritas (misalnya orang tua terhadap anak-anaknya, guru terhadap muridnya, pejabat terhadap bawahan dan rakyatnya dan seterusnya). Selain itu, hal yang melekat pada diri subjek adalah kesadaran. Kesadaran adalah aktivitas kejiwaan yaitu interaksi akal, rasa, dan kehendak yang mengolah semua informasi yang masuk ke dalam diri subjek,
Pengetahuan lahir dari aktivitas subjek yang sadar terhadap semua informasi yang masuk dalam diri subjek atau yang dikenal dan ingin dikenal oleh subjek. Pengetahuan yang lahir di dalam dirinya sudah terdapat kebenaran, dan memang setiap pengetahuan yang di kuak oleh seseorang di dalamnya telah terkandung kebenaran. Hospers menyatakan pangetahuan mesti benar (1967) Jadi isi pengetahuan selalu benar, atau dengan kata lain pengetahuan adalah pengetahuan yang benar. Kesalahan terjadi dan hanya terjadi karena informasi yang diterima melalui otoritas sudah mengandung kesalahan—misalnya, informasi dari orang tua tidak lengkap, dari guru kurang memadai, dari pejabat tidak sesuai dengan fakta, dan lain-lain—atau, indera subjek tidak normal —misalnya buta warna, gangguan pendengaran dan lain-lain—. Atau, penalaran seseorang itu tidak mengikuti norma-norma logika yang benar —tidak mengikuti hukum penyimpulan logika, dan aturan berpikir runtut lainnya.
Di dalam diri subjek di samping alat-alat (tools) yang melekat pada diri subjek, terdapat sikap yang melekat pada subjek, pada saat subjek menghadapi objek pengeta-huan. Terdapat sikap realistik terhadap objek yang di amati, sikap ini bertolak pada paham realisme metafisis yang berpendapat bahwa objek metafisika dan pengetahuan metafisika berpangkal pada objek ada yang real (actual being). Objek demikian haruslah konkret keberadaannya, objek itu di cerap atau dipersep oleh indera. Objek cerapan indera berupa objek konkret secara langsung atau tidak langsung melalui empiri (dapat berupa pengalaman indera dan atau pengalaman bathin). Paham epistemologi yang bertumpu pada sikap terhadap objek sebagaimana dikemukakan adalah paham realisme epistemologis atau paham empirisme—dapat empirisme lunak seperti John Locke atau empirisme keras sebagaimana dikemukakan oleh Ayer.
Sikap subjek yang lain adalah sikap idealistik yang bertolak pada paham idealisme metafisika. Objek yang bertolak pada sikap ini keberadaannya abstrak, sehingga untuk menangkap atau memahami objek itu melalui reason atau rasio. Objek diandaikan hadir dalam kesadaran subjek (bahkan objek telah hadir dalam diri subjek sejak manusia lahir —innate ideas—). Sikap subjek yang bertumpu pada sikap yang demikian melahirkan paham rasionalisme epistemologis. Paham ini dikembangkan oleh Réne Descartes, Spinoza, Bradley dan lainnya.
Sikap subjek yang lainnya adalah sinergi antara indera dan rasio, sehingga objek dipahami sebagai objek yang fenomenal. Objek demikian dapat dicerap oleh indera atau dicerap rasio atau juga dicerap secara bersamaan antara indera dan rasio. Immanuel Kant dan para penganut paham fenomenologi melihat objek sebagaimana dikemu-kakan.
Bertolak dari uraian di atas, terdapat tiga jenis pengetahuan dalam aktifitas manusia yang mengetahui, yaitu pengetahuan indera dan atau pengetahuan empirik, pengetahuan rasional (nalar), dan pengetahuan yang sifatnya fenomenalistik, seimbang antara kegiatan indera dan kegiatan penalaran. Pertama, pengetahuan empirik. Pengetahuan ini telah dikembangkan oleh Plato dan Aristoteles. Plato menjelaskannya melalui teori the allegories of the cave. Plato membagi jenis pengetahuan menjadi 4 macam yaitu pengetahuan eikasia atau pengetahuan khayali atau pengetahuan ilusi. Pengetahuan ini adalah pengetahuan orang kebanyakan atau biasa disebut juga sebagai pengetahuan keseharian (ordinary knowledge). Pengetahuan jenis kedua adalah pengetahuan substantif pengetahuan faktual yang dapat diinderai secara langsung. Aristoteles mengatakannya objek pengetahuan yang demikian adalah objek yang common sensible atau sensus comunis. Pengetahuan ketiga adalah pengetahuan matematis, pengetahuan ini adalah abstraksi dari objek faktual, pengetahuan ini semacam sketsa secara terukur dari objek yang dihadapi. Pengetahuan keempat adalah pangetahuan yang sesungguhnya atau pengetahuan essoterik, yaitu pengetahuan abstrak tentang sesuatu objek. Pengetahuan semacam ini terdapat di dalam dunia ide atau dunia pikiran semata pengetahuan ini disebut noesis atau episteme. Keempat macam pengetahuan sebagaimana dikemukakan oleh Plato bertolak pada objek konkret. Pengetahuan yang ada dalam dunia ide hanya ada manakala subjek pernah mempersep objek dalam pengalamannya, artinya pengetahuan ide lahir karena subjek telah memiliki kesan tentang objek, sebagai contoh seseorang (subjek) memiliki pengetahuan tentang kuda, setelah subjek mempersep kuda sebagaimana adanya apakah kuda poni, kuda sumba, kuda cowboy dan lainnya. Teori Plato mempengaruhi persepsi murid-muridnya termasuk Aristoteles. Aristoteles di dalam tulisanya On the Soul dan On Remember berpendapat bahwa objek adalah objek yang dapat dicerap secara langsung (direct comprehension menurut Moore) dan dapat diketahui oleh banyak orang. Itu sebabnya, objek yang demikian oleh Aristoteles disebut sebagai objek yang common sensible atau communis sensus. Pengetahuan yang diperoleh sifatnya explanatory principle harus dibuktikan secara logis melalui logika deduktif dibuktikan dengan mengacu kembali kepada objek pengetahuan yang common sensible.
Pada Jaman Modern lahir teori pengetahuan yang dikembangkan oleh John Locke dan David Hume yang bertolak pada empiri. Di samping Locke lahir pula pengetahuan yang bertumpu pada rasio sebagaimana dikembangkan oleh Réne Descartes. Dan, yang berikutnya adalah Immanuel Kant yang berusaha menyelesaikan dua pendapat yang berbeda, yaitu bahwa untuk memperoleh pengetahuan yang benar dengan akal murni dan akal praktis. Pada Jaman Kontemporer kelahiran teori pengeta-huan sangat pesat dan beragam.



BAB II
MAKNA PENGETAHUAN BENAR

Manakala seseorang mempertanyakan dan hendak menegaskan apakah pengetahuan yang ia peroleh memiliki kebenaran ataukah tidak. Menurut para ahli epistemologi dan para filusuf umumnya untuk membuktikan bahwa pengetahuannya bernilai benar, maka orang yang memiliki pengetahuan itu harus melihat dan memeriksa terlebih dahulu bagaimana ia membentuk, memperoleh, atau memiliki pengetahuan itu. Apakah ia memperolehnya dengan melihat atau menginderai atau ia melalui kewibawaan seseorang (melalui otoritas) atau melalui keyakinannya. Atau mungkin juga ia memperolehnya melalui penalaran baik pemikiran deduktif maupun induktif. Kemudia harus diperiksa juga sikap subjek pada saat ia membangun pengetahuan itu. Sikap ini adalah sikap ontologis terhadap objek yang dihadapinya. Apakah ia bertumpu pada paham spiritualisme metafisik ataukan ia bertolak pada paham materialisme metafisik. Lain daripada itu, juga harus memeriksa sarana apa yang dipakai untuk memperoleh pengetahuan itu. Apakah subjek menggunakan indera, rasio, intuisi, keyakinan atau percaya pada pemegang kewibawaan. Sebagaimana dipaparkan pada bagian awal tulisan ini, tampak bahwa terjadinya pengetahuan dapat karena aktivitas indera, rasio, intuisi, atau keyakinan, serta dari revelasi atau melalui otoritas seseorang (Hospers,1967). Atau, dapat juga karena subjek sangat terikat pada objek (Empiristik), atau objek yang masuk atau diandaikan ada dalam kesadaran subjek (Rasionalistik), atau menempatkan keseimbangan antara subjek dan objek (Fenomenalisme dan Fenomenologi). Masing-masing cara memperoleh pengetahuan itu memerlukan cara pembuktian kebenaran yang berbeda pula. Bahkan, jika Anda termasuk seorang yang meragukan alat, sumber, dan cara untuk memperoleh pangetahuan sebagaimana Pyrrho dan Sextus Empiricus serta para penganut Shopisme dan Skeptisisme baik yang keras atau yang lunak tak ada kebenaran kecuali keraguan.
Kata kebenaran dapat digunakan sebagai suatu kata benda yang konkret dan yang abstrak. Perlu diperhatikan bahwa manakala seseorang ingin membuktikan penge-tahuan maka ia perlu memahami apakah realitas pengeta-huan itu. Pengetahuan adalah hasil aktivitas manusia—subjek yang sadar—(karena ada hubungan) dengan objek yang ingin dikenal. Pengetahuan dalam realitas sebagai benda yang actual being dapat berupa pernyataan (statement), atau benda budaya (hasil aktivitas budaya), atau perilaku subjek mengetahui. Maka pada saat subjek hendak membuktikan pengetahuan apakah pengetahuan itu mengandung kebenaran atau sebaliknya kekhilafan, Subjek harus memahami dulu realitas pengetahuan itu. Kandungan pernyataan, makna budaya, serta perilaku subjek yang mengetahui dalam suatu proposisi. Proposisi adalah kandungan makna yang tersirat dalam pengetahuan (pernyataan, budaya, dan perilaku subjek).
Hal lain yang perlu diperhatikan juga adalah kualitas pengetahuan (apakah pengetahuan kita itu penge-tahuan keseharian dan non ilmiah, pengetahuan ilmiah, pengetahuan filsafati, atau pengetahuan relijius). Masing-masing pengetahuan itu memiliki cara dan sifat kebenaran sendiri sesuai dengan karakter pengetahuan itu. Atau juga, sifat pengetahuan itu apakah empiristik, rasionalistik, atau fenomenalistik, serta fenomenologik. Serta, hubungan dan nilai pengetahuan itu terfokus pada subjek, objek, atau seimbang antara subjek dan objek. Hal itu dapat dipahami, karena sesungguhnya suatu atau nilai kebenaran pengeta-huan amat tergantung pada atau berkaitan erat dengan kualitas, sifat, dan hubungan itu, sehingga pengetahuan tak dapat begitu saja melepaskan diri.
Di dalam hal kualitas pengetahuan, kita dapat melihat arasy pengetahuan apakah pengetahuan keseharian (ordinary knowledge) dapat berupa pengetahuan biasa atau pengetahuan non ilmiah, pengetahuan ilmiah (scientific knowledge) pengetahuian filsafati (philosophical knowled-ge), dan pengetahuan relijius (religious knowledge). Masing-masing pengetahuan memiliki sifat kebenaran dan cara membuktikannya secara mandiri.
Pengetahuan non ilmiah memiliki sifat dan cara pembuktiannya sendiri. Sifatnya amat terikat kepada subjek yang mengetahui dan pembuktian atau pengyaannya dengan mengacu secara langsung terhadap objek dan subjek yang mengetahui. Hal ini, sangat berbeda dengan pengetahuan ilmiah, dimana pengetahuan ini baik ilmu sosial (social sciences) maupun ilmu kealaman (natural sciences) akan mengejar objektivitas empirik. Dengan demikian, suatu kebenaran pengetahuan ditunjukkan oleh objek nyata secara empirik, walaupun demikian pasti memiliki perbedaan, karena masing-masing ilmu menggu-nakan metoda yang satu dengan lainnya berbeda. Berbeda dengan pengetahuan filsafati yang memiliki sifat intersub-jektif, karena dalam bidang filsafat sangat sulit untuk menunjukkan hakikat pada ujud yang konkret, sehingga memerlukan kesepakatan di antara para pemikir itu. Sebagai contoh teori Aristoteles memerlukan pengyaan (assertion) dari pemikir-pemikir yang memiliki cara persepsi yang sama atau hampir sama, dan tak mungkin di yakan oleh pengguna metodologi berpikir yang berbeda apalagi bertentangan. Lain halnya, jika membicarakan kebenaran pengetahuan keagamaan. Sikap panatisme dan dogmatisme agama akan mempengaruhi sifat kebenaran pengetahuan keagamaan yang dimiliki oleh subjek tertentu. Satu subjek dengan subjek lain yang berbeda keyakinan keagamaan tak perlu mengadakan pembenaran secara universal.
Manakala melihat pengetahuan dari sifat kebenaran, maka perlu dipilahkan terlebih dahulu apakah sifat pengetahuan itu sifatnya kemestian, keharusan, atau kebetulan. Sifat ini amat tergantung pada sifat metafisis keberadaan objek yang diketahui. Misalnya rakyat dan wilayah merupakan sifat yang harus ada pada eksistensi suatu negara. Apabila kita tahu ada negara X misalnya, maka kita dapat memikirkan bahwa ada rakyat dan wilayah dari negara X tersebut, oleh karena itu, tiada negara tanpa rakyat dan wilayah dimana rakyat itu berada. Tetapi, pemerintahan adalah sifat mesti pada suatu negara, serta bentuk negara apakah republik atau lainnya adalah merupakan sifat kebetulan. Atau contoh lain, semula jumlah tiga sudut suatu segi tiga 180'. Pada saat pendapat bahwa bumi ini datar sebagaimana terjadi pada masa Yunani kuno, maka pendapat itu merupakan sifat mesti. Akan tetapi, setelah pendapat tentang bumi itu berubah maka konsep jumlah tiga sudut pun berubah pula menjadi sifat kebetulan. Dengan demikian, kebenaran pengetahuan yang sifatnya objektif perlu mendapat pembenaran dari mereka yang memiliki latar belakang ilmu yang sebidang. Ini merupakan konvensi di antara para ahli yang sebidang.




BAB III
TEORI KEBENARAN PENGETAHUAN

Di dalam pemikiran epistemologi terdapat penge-lompokkan teori kebenaran. Pengelompokkan ini berdasar-kan pada sifat terjadinya pengetahuan atau berdasarkan sumber pengetahuan dan sifat kelahiran teori pengetahuan itu yaitu karena adanya faham baru yang melatarbelakangi munculnya pengetahuan itu. Hal ini dapat terjadi disebab-kan oleh faham lama yaitu empirisme (realisme) dan rationalisme (idealisme) serta faham baru yang berlan-daskan antara lain pada bahasa yaitu faham analitika bahasa, faham pragmatis dan lainnya. Dengan demikian, maka sedikitnya terdapat 8 faham atau bentuk teori kebenaran yaitu teori kebenaran korespondensi dan teori kebenaran koherensi sebagai teori kebenaran yang bertolak pada faham lama atau tradisional; dan, teori kebenaran pragmatisme, teori kebenaran logis berlebihan, teori kebenaran non-deskripsi, teori kebenaran semantik, teori kebenaran sintaksis, teori kebenaran konsensus, serta teori kebenaran otoritarianis, teori-teori itu adalah teori baru atau teori mutakhir.
Seorang yang mempelajari ilmu filsafat ada baiknya memahami teori-teori ini, dengan demikian, diharapkan mampu memiliki pandangan yang cukup luas atas problema pengetahuan yang setiap filusuf memiliki cara dan sikap yang khas untuk memperoleh pengetahuan itu sehingga berimplikasi terhadap munculnya kebenaran pengetahuan yang khas pula.

1. Teori Kebenaran Korespondensi

Teori ini dikenal sebagai salah satu teori kebenaran tradisional atau teori yang paling tua(Hornie,1952). Teori ini bertolak dari pernyataan Aristoteles yaitu “..... to say of what is that it is or of what is not that it is not, is true”. Menurut teori ini pengetahuan benar adalah pengetahuan dengan berdasar pada asas logik bahwa “..... that it is true that p, if and only if p”. Sehingga, menurut teori korespon-densi ini sebagaimana dikemukakan White (1970) bahwa “..... since p is true if and only it p, then when what is said e.g. p is true’ pernyataan ini mengikuti filsafat Moore (1953) bahwa pengetahuan terjadi karena adanya pema-haman langsung terhadap objek (direct apprehension), maka pengetahuan tentang objek tertentu mesti dipercaya keberadaan dan kebenarannya. Hal demikian disetujui pula oleh Marhenke bahwa “..... to see a physical object is to see”.(Marhenke dalam Schlipp, 1953). Moore secara tegas menjelaskan bahwa Pengetahuan benar manakala cerapan indera atau data indera memiliki hubungan dan saling berkesesuaian (correspondence) dengan objek atau benda-benda material. Lebih jauh ia menyatakan bahwa harus ada kesamaan antara “ada penginderaan yang kita alami” secara khas menyatakan bahwa “When the belief is true, it certainly does correspond to a fact, and when it corresponds to a fact it certanily true. And similarly when it is false, it certainly does not correspond to any fact; and when it does not correspond to any fact, then certainly false” (Moore,1952).
Hornie (1952) menyatakan secara jelas bahwa “.... it affirms that our thoughts or ideas are true or false according as they agree (correspond), or do not agree, with a fact such as I think it to be”. Hal demikian juga sesuai dengan pendapat Kattsoff (1986) yang menyatakan bahwa, kebenaran atau keadaan benar berupa kesesuaian (correspondence) antara makna yang dimaksud oleh suatu pernyataan dengan yang sungguh-sungguh merupakan halnya atau apa yang merupakan faktanya (fakta yang actual being)
Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, pengetahuan atau yang tercermin dalam proposisi yang benar dapat dibuktikan langsung pada fakta atau objek yang diinderai, atau yang dapat dijabarkan langsung pada dunia empirik atau pengalaman langsung yang dapat diamati indera. Pengetahuan inderawi atau pengetahuan yang berdasar pada pengalaman indera kebenarannya dapat dibuktikan dengan mengacu pada objek pengetahuan itu. Kekhilafan atau kesalahan dapat terjadi karena kesalahan penginderaan atau kurang cermatnya menginderai dan atau indera sudah tidak normal.

2. Teori Kebenaran Koherensi

Teori ini dibangun oleh oleh para epistemolog yang bertolak pada sikap ontologis bahwa objek berupa hal abstrak sehingga diandaikan ia hadir dalam kesadaran subjek. Paham ini dianut pula oleh mereka yang mengembangkan paham logika positivisme. Menurut teori ini bahwa “.....to say that what is said (ussually called judment, belief, or proposition) is true or false is to say that it cohere with a system of other thing which are said; that it is a member of a system whose elements are related to each other by ties of logical implication as the element in a system of pure mathematics are related’(White, 1970) Atau dapat dikemukakan juga bahwa proposisi bernilai benar bila proposisi itu mempunyai hubungan dengan ide-ide atau gagasan-gagasan dari proposisi terdahulu yang bernilai benar dalam suatu sistem pemikiran yang saling berhubungan secara logik-sistematik. Sebagai contoh jika kita ingin membuktikan bahwa runtuhnya Majapahit pada tahun 1478 atau 1400 Çaka dengan candra sangkala Sirna Ilang Kertaning Bumi. Maka dalam pembuktikan kebenaran itu kita tak dapat melihat langsung seperti para epistemolog realis tetapi harus melalui proposisi-proposisi terdahulu yang mewartakan tentang runtuhnya Majapahit. Proposisi itu dapat ditemukan dalam catatan sejarah atau catatan lain yang menguak kejadian itu. Dengan demikian, kebenaran pengetahuan itu dapat diuji melalui kejadian-kejadian sejarah atau data-data sejarah yang dapat dipertanggungjawabkan,
Begitu pula bila yang akan diuji itu adalah proposisi logika dan atau matematik. Maka, pengujiannya juga harus kembali kepada logika yang digunakan dan matematik yang dibangun. Teori kebenaran koheren di anut oleh paham rasionalisme dan atau paham idealisme ontologis.

3 Teori Kebenaran Pragmatik

A.R. White (1970) dalam bukunya Truth; Problem in Philosophy, menyatakan bahwa teori kebenaran tradisional lainnya adalah teori kebenaran pragmatik. Paham Pragmatisme sesungguhnya merupakan pandangan filsafat kontemporer karena paham ini baru berkembang pada akhir abad XIX dan awal abad XX oleh tiga filusuf besar Amerika yaitu C.S.Pierce, William James dan John Dewey. White menjelaskan bahwa menurut paham ini “..... an idea —a term used loosely by these philosophers to cover any opinion, belief, statement, or what not”— is an instrument with a particular function. A true ideas is one which fulfills its function, which works; a false ideas is one does not.”
Kattsoff (1986) menguraikan tentang teori kebenaran pragmatis ini yaitu bahwa penganut pragma-tisme meletakan ukuran kebenaran dalam salah satu macam konsekuensi. Atau, proposisi itu dapat membantu untuk mengadakan penyesuaian-penyesuaian yang memuaskan terhadap pengalaman-pengalaman. Pernyataan itu adalah benar.
Jadi menurut teori ini bahwa suatu pengetahuan atau proposisi bernilai benar manakala proposisi itu memiliki konsekuensi praktis sebagaimana yang melekat secara inheren dalam pernyataan itu sendiri. Hal ini karena setiap pernyataan selalu terikat pada hal yang bersifat praktis, maka tiada kebenaran yang bersifat mutlak, yang berlaku umum, yang bersifat tetap, yang berdiri sendiri, lepas dari akal yang mengenal, sebab pengalaman itu berjalan terus dan segala yang dianggap benar dalam perkembangannya pengalaman itu senantiasa berubah. Hal itu dikarenakan bahwa dalam praktiknya apa yang diang-gap benar dapat dikoreksi oleh pengalaman berikutnya. Atau dengan kata lain, bahwa suatu pengertian itu tak pernah benar melainkan hanya dapat menjadi benar kalau saja —pengetahuan atau proposisi— dapat dimanfaatkan secara praktis.

4 Teori Kebenaran Semantik

Kebenaran pengetahuan di dalam teori ini bahwa proposisi dianggap benar dalam hubungan atau mengacu pada arti atau makna yang dikandung oleh proposisi atau pengetahuan. Oleh karenanya, teori ini memiliki tugas untuk menguak keabsyahan (validitas) proposisi terhadap referensi yang diacunya (dapat mengacu pada pengalaman atau pada idea) si pemilik pengetahuan.
Di dalam teori ini dibedakan antara arti dalam bentuk sintaksis atau menurut struktur sintaksis atau tata bahasa atau gramatika. Artinya, bahwa proposisi itu memiliki arti dan bahkan memiliki kebenaran dalam hubungannya dengan syarat tata bahasa. Jadi apabila pernyataan itu tak mengikuti dan memenuhi syarat gramatika atau bahkan ke luar dari hal yang di syaratkan tata bahasa maka proposisi itu tak memiliki arti dan makna sama sekali. Para penganut teori kebenaran sintaksis berpangkal pada keteraturan sintaksis atau gramatika yang dipakai oleh suatu pernyataan. Atau dengan kata lain apabila proposisi itu tidak mengikuti syarat atau keluar dari hal yang disyaratkan maka proposisi itu tidak memiliki arti. Teori ini berkembang di antara para filusuf analitika bahasa terutama yang begitu ketat terhadap pemakaian gramatika seperti Freiederich Schleiermacher (1768-1834) Menurut Schleiermacher sebagaimana dikemukakan oleh Poespo-projo (1987) bahwa pemahaman adalah suatu rekonstruksi, bertolak dari ekspresi yang selesai diungkapkan menjurus kembali kesuasana kejiwaan dimana ekspresi itu diung-kapkan. Disini terdapat dua momen yang saling terjalin dan berinteraksi, yakni momen tata bahasa dan momen kejiwaan.
Di samping teori sintaksis terdapat pula teori semantik. Menurut teori semantik bahwa pengetahuan atau proposisi itu mempunyai nilai kebenaran dan memiliki arti apabila proposisi itu menunjukkan makna yang sesung-guhnya dengan menunjuk pada referensi atau mengacu pada kenyataan (fakta atau data). Juga, arti yang dikemukakan itu adalah arti yang sifatnya definitif atau bahkan esoterik yaitu arti yang sungguh-sungguh melekat pada term yang digunakan dalam pernyataan itu dengan mengacu dan menunjuk pada ciri yang khas. Teori kebenaran ini dianut oleh para filusuf analitika bahasa. Filsafat analitika bahasa yang dikembangkan pasca Bertrand Russell dan G.E. Moore sebagai tokoh pemula filsafat analitika bahasa.
Teori kebenaran semantik sebenarnya berpangkal pada pendapat Aristoteles yang bertolak bahwa pengetahuan selalu bertolak pada objek yang common sensible. White (1970) menyatakan “..... To say of what is that it is or of what is not, is true” atau bahkan mengacu pada teori kebenaran tradisional korrespondensi yang menyatakan bahwa “ ..... that truth consists in correspondence of what is said and what is fact” Dengan demikian, teori kebenaran semantik menyatakan bahwa proposisi itu mempunyai nilai kebenaran bila proposisi itu memiliki arti. Arti ini dengan menunjukan kenyataan sebagai acuan (referensi) yaitu objek konkret yang common sensible.
Di dalam teori kebenaran semantik ada beberapa sikap yang dapat mengakibatkan apakah proposisi itu memiliki arti esoterik, arbitrer, atau hanya manakala berfungsi secara praktis. Arti yang terkandung dalam pernyataan amat tergantung pada sikap pemakai makna pernyataan itu. Sikap itu antara lain adalah sikap episte-mologis skeptis, sikap ini adalah kebimbangan taktis atau sikap ragu untuk mencapai kepastian (certainty) dalam memperoleh pengetahuan. Dengan sikap ini dimaksudkan agar dicapai makna yang esoterik yaitu makna yang benar-benar pasti tak lagi mengandung keraguan di dalamnya. Sikap lain adalah sikap epistemologik yakin dan ideologik. Di dalam sikap ini dikandung makna bahwa proposisi itu memiliki arti namun arti itu bersifat arbitrer atau sewenang-wenang atau kabur, dan tidak memiliki sifat pasti. Jika diandaikan mencapai kepastian sebatas pada kepercayaan yang ada pada dirinya. Serta, sikap epistemologi pragmatik. Sikap ini menghasilkan makna pernyataan amat terikat pada nilai praktis pada pemakai proposisi. Akibat sematiknya adalah kepastian terletak pada subjek yang menggunakan pernyataan itu. Artinya apakah pernyataan berakibat praktis atau konsekuensi praktis bagi pengguna pernyataan itu.

5. Teori Kebenaran Non-Deskripsi

Teori kebenaran non-deskripsi dikembangkan oleh para penganut filsafat fungsionalisme. Menurut paham ini pada dasarnya suatu pernyataan akan memiliki nilai benar amat tergantung pada peran dan fungsi pernyataan itu. White (1970) menyatakan bahwa “..... to say, it is true that not many people are likely to do that, is a way of agreeing with the opinion that not many people are likely to do that and not a way of talking about the sentence used to express the opinion”. Menilik pernyataan ini, pengetahuan akan memiliki nilai benar sejauh pernyataan itu memiliki fungsi yang amat praktis dalam kehidupan keseharian. Pernyataan itu juga merupakan kesepakatan bersama untuk menggunakannya secara praktis dalam kehidupan keseharian. White (1970) lebih lanjut menjelaskan bahwa “The theory non-descriptive gives us an important insight into function of the use of “true” and “false”, but not an analysis of their meaning”.
Sebagai contoh di dalam budaya Indonesia dan Budaya Jawa terdapat beberapa istilah yang maknanya diketahui secara umum sehingga kadang-kadang tak diperlukan deskripsi arti yang dikandungnya. Sebagai contoh istilah “kiri”, memiliki banyak arti tetapi arti itu pada umumnya tak perlu lagi ditunjukkan maknanya. Contoh lain, istilah “bulan”.

6. Teori Kebenaran Logis Berlebihan (Logical-superfluity of truth)

Teori ini dikembangkan atau dianut oleh kaum logika positivistik yang di awali oleh Ayer. Pada dasarnya menurut teori kebenaran ini adalah bahwa problema kebenaran hanya merupakan kekacauan bahasa saja dan hal ini akibatnya merupakan pemborosan, karena pada dasarnya pernyataan atau proposisi yang hendak dibuktikan kebenarannya telah memiliki derajat logik yang dapat dipertanggungjawabkan, dan, bahasa yang digunakan mengandung kebenaran logis yang di dalamnya telah saling melingkupinya (atau tanpa di jelaskan maknanya telah ditunjukkan oleh eksistensi objek, objek adalah object given (yang sifatnya actual being), dengan demikian, sesungguhnya semua orang telah memberikan informasi yang maknanya telah disepakati bersama. Dan apabila, akan dibuktikan lagi kebenarannya itulah suatu perbuatan yang sifatnya logis berlebihan. Sebagai contoh, pernyataan “salju putih” pernyataan ini tak perlu dibuktikan secara logis karena semua orang sepakat demikian. Atau, pernyataan “orang gundul tak berambut” semua orang sepakat bahwa orang gundul mesti tak berambut, sehingga apabila dibuktikan lagi kandungan kebenarannya maka itu tindakan logis berlebihan. Hal demikian, sesungguhnya karena suatu pernyataan yang hendak dibuktikan kebenarannya itu telah mengacu pada fakta yang actual being atau data yang telah memiliki evidensi, artinya bahwa objek pengetahuan itu sendiri telah menunjukkan kejelasan dalam dirinya sendiri (Gallagher, 1971).

7. Teori Kebenaran Konsensus

Teori ini dikembangkan oleh Jurgen Habermas. Kriteria kebenaran menurut teori ini adalah persepakatan atau persetujuan yang dianggap rasional dari suatu perbincangan tertentu. Oleh karena itu, kebenaran yang berdasarkan konsensus tidak dapat berlaku mutlak satu kali perbincangan untuk selamanya, sebab hasil perbincangan mana pun harus terbuka untuk diperbincangkan kembali.
Untuk dapat sampai pada suatu kebenaran yang bersifat kesepakatan atau konsensus harus dipenuhi syarat-syarat situasi perbincangan yang ideal. Untuk menghin-darkan kesulitan yang mungkin timbul peserta perbin-cangan harus mengandaikan bahwa yang diperbincangkan situasi empirik yang aktual (dalam bahasa Aristoteles yang actual being/factual). Syarat-syarat yang harus dipenuhi antara lain adalah (1) Semua peserta perbincangan harus diberi kesempatan yang sama untuk bicara seperti apa yang diinginkannya. (2) Peserta diberi kesempatan yang sama untuk menafsirkan, menganjurkan, membenarkan, dan juga mempersoalkannya, (3) Semua peserta dituntut agar mengambil sikap komunikatif yang wajar yakni mengutarakan apa yang dipikirkannya dan betul-betul bermaksud menyampaikan pikiran-pikirannya kepada peserta lain; Dan, (4) Di antara peserta perbincangan tidak dibolehkan ada perbedaan wewenang atau kekuasaan yang dapat mempengaruhi jalannya perbincangan.
Teori kebenaran konsensus ini pada tataran filsafat politik menjadi basis bagi teori demokrasi pada saat melakukan perbincangan politik. Dengan demikian, tak ada jarak di anatara peserta perbincangan dean hasilnya dapat dikoreksi atau disaksikan bersama dengan tidak memper-hatikan sekat ideologi, jabatan, atau lainnya, karena setiap hasil perbincangan disampaikan secara terbuka kepada publik pada ruang publik yang terbuka.

8. Teori Kebenaran Otoritarianis

Bertumpu pada pernyataan-pernyataan di bawah ini, kita dapat memilahkan bahwa masing-masing pernyataan memiliki nilai benar dengan bertumpu pada kewibawaan yang dimiliki oleh pembicara. Dalam pernyataan (1) “Saya percaya bahwa pengetahuan yang saya peroleh dari Prof. X adalah benar”, (2) “saya percaya bahwa informasi yang disampaikan oleh pejabat Q adalah benar, serta (3) “Saya percaya bahwa pengetahuan yang disampaikan oleh Ketua Suku saya adalah benar”. Ketiga pernyataan itu disampaikan kepada subjek, dan subjek menerimanya begitu saja tanpa kritis atau menggunakan logika yang rumit, karena pada dasarnya subjek menerima ke-3 informasi itu bertumpu pada kewibawaan yang melekat pada masing-masing subjek yang menyampaikan informasi kepada subjek mengetahui lain. Subjek pertama (1) adalah pemegang otoritas karena subjek memiliki kewibawaan material atau bahkan kharismatik. Orang yang menerima informasi dari subjek pemegang otoritas material pada umumnya diterima karena subjek percaya pada kemampuan material yang melekat pada dirinya. Atau subjek menge-tahui; (2) mendapat informasi pengetahuan dari mereka pemegang otoritas formal apakah ia pejabat formal atau subjek pemegang jabatan formal (struktural), dan (3) subjek memperoleh pengetahuan sebagaimana disampaikan oleh mereka yang secara fungsional memiliki kekuasaan untuk membina kelompok (suku) atau umatnya. Dengan demikian terdapat 3 macam otoritas yang ada di dalam masyarakat yaitu (1) otoritas kharismatik, contohnya Bung Karno, atau mungkin Obama, dan para Guru Besar di bidang Ilmunya. (2) otoritas formal, contoh, para guru, pejabat pemerintahan, dan (3) otoritas fungsional, contoh, tetua suku, atau key person di dusun (tradisional). Subjek yang memperoleh pengetahuan demikian dipercaya telah terdapat kebenaran di dalamnya —walaupun mungkin subjek ragu terhadap informasi yang disampaikannya itu, namun pada umumnya subjek penerima berita dari salah satu atau ketiganya pemegang kewibawaan baik material, formal maupun fungsional.









DAFTAR PUSTAKA

Abbas Hamami M, 1983, Epistemologi, Yayasan Pem-binaan fakultas Filsafat UGM, Yogyakarta.
Aristoteles.
Gallagher, K.T.,1971, Philosophy of Knowledge, disadur oleh Hardono Hadi, 1994, Epistemologi, Kanisius, Yogyakarta.
Habermas ........................................................
Hoernie,R.F.A., 1952, Studies in Philosophy, George Allen&Unwin Ltd, London
Hospers,J., 1967, An Introduction to Philosophical Analisys, Englewood Cliffs
Kattoff, L.O., 1954, Element of Philosophy, diterjemahkan oleh Soejono Soemargono, 1986, Pengantar Filsafat, Tiara Wacana, Yogyakarta.
Plato,
The Liang Gie, 1977, Suatu Konsepsi ke arah Penertiban Filsafat, Karya Kencana, Yogyakarta.
White,

Rabu, 26 Oktober 2011

Universitas Al-Zaytun Tak Diakui Kemendiknas


JAKARTA - Kementerian Pendidikan Nasional (Mendiknas) tidak mengakui eksistensi Universitas Al-Zaytun sebagai lembaga pendidikan tinggi.

Hal tersebut disampaikan Mendiknas M Nuh dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI. Nuh menyatakan, Universitas Al-Zaytun belum memiliki izin meski telah mengajukan permohonan izin sejak 2004 lalu.

"Kemendiknas tidak mengakui eksistensi Universitas Al-Zaytun yang menurut Yayasan Pesantren Indonesia telah berdiri sejak 1999. Ini karena berkas pendirian universitas belum lengkap," kata Nuh, Rabu (25/5/2011).

Mendiknas memaparkan, hasil evaluasi yang dilakukan Kemendiknas sepanjang 2009-2011 menunjukkan, akta pendirian Yayasan Pesantren Indonesia harus disesuaikan dengan Ketentuan UU nomor 28/2004 tentang yayasan (Perubahan UU Nomor 16/2001). Selain itu, berkas pendirian Universitas Al-Zaytun juga harus dipenuhi Yayasan Pesantren Indonesia.

"Yayasan Pesantren Indonesia juga telah meminta maaf atas kesalahannya menerima mahasiswa dan melakukan proses pembelajaran tanpa izin," Nuh mengimbuhkan.

Nuh juga menegaskan, pemaparannya tersebut hanyalah berdasarkan perspektif pendidikan dan prosedur pendirian lembaga pendidikan. "Saya tidak membahas perspektif lainnya," kata Nuh menandaskan.(rhs)

10 KEAJIBAN YANG ADA DI INDONESIA TERCINTA

Ternyata negara kita tercinta yaitu Indonesia memiliki 10 keajaiban yang tak kalah hebatnya dengan keajaiban-keajaiban yang ada di dunia ini. Berikut ini adalah 10 keajaiban yang ada di Indonesiadiantaranya yaitu:
1. Borobudur
Candi Borobudur merupakan salah satu candi Budha terbesar di dunia. Candi ini dibangun ketika Samaratungga – raja dari dinasti Syailendra memerintah di Jawa Tengah. Candi ini dianggap merupakan salah satu tujuh keajaiban dunia. Candi Borobudur terletak di desa Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Candi Borobudur sangat besar dan terdiri dari blok batu-batu besar dengan arsitektur yang sangat megah. Karena itu candi Borobudur saya tempatkan pada barisan pertama karena tingkat kesulitan pembuatannya.
 
2. Pulau Komodo
Pulau Komodo terletak di sebuah selat antara Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sumbawa di Nusa Tenggara Barat (NTB). Di Pulau Komodo terdapat kadal terbesar di dunia, yaitu biawak Komodo (Varanus komodoensis). Komodo dipercaya sebagai sisa binatang purba Dinosaurus yang masih hidup. panjang komodo dapat mencapai 3 meter dengan berat bisa mencapai 140 kg. Pada peariran di pulau Komodo juga terdapat perairan yang termasuk keajaiban dunia bawah air. Dasar laut perairan Komodo adalah yang terbaik di dunia, di permukaan laut menyembulnya daratan-daratan kering yang berbukit karang. Sangat pantas pulau Komodo dimasukan dalam daftar keajaiban di Indonesia.

3. Danau tiga warna Kelimutu

Danau ini oleh dunia disebut sebagai salah satu dari sembilan keajaiban dunia. Danau tiga warna terletak di Gunung Kelimutu, Flores,NTT. Di sana ada tiga danau yang berdekatan namun dengan warna-warna yang berbeda. Danau kawah tersebut adalah Tiwu Ata Polo (danau merah), Tiwu Nua Muri Kooh Fai (danau hijau) dan Tiwu Ata Mbupu (danau biru). Danau Kelimutu merupakan satu-satunya danau di dunia yang airnya dapat berubah setiap saat, dari merah menjadi hijau tua dan kemudian merah hati, hijau tua menjadi hijau muda, coklat kehitaman menjadi biru langit. Fenomena alam ini merupakan keajaiban.
 
4. Puncak Jayawijaya dan Carstenz
Puncak yang juga terdaftar sebagai salah satu dari tujuh puncak benua (Seven Summit) yang sangat fenomenal dan menjadi incaran pendaki gunung di berbagai belahan dunia. Puncak Jayawijaya terletak di Taman Nasional Laurentz, Papua. Puncak ini diselimuti oleh salju abadi. Salju abadi di Puncak Jayawijaya merupakan satu dari tiga padang salju di daerah tropis yang terdapat di dunia.
Di negeri kita yang dilalui garis khatulistiwa ini, menyaksikan adanya salju di Indonesia tentunya sesuatu yang mustahil untuk bisa dimengerti. Carstenz Pyramid (4884 mdpl) adalah salah satu puncak yang bersalju tersebut. Puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Pasifik ini terletak di rangkaian Pegunungan Sudirman. Puncak ini terkenal tidak hanya karena tingginya, tetapi juga karena terdapat lapisan salju di puncaknya.
 
5. Prambanan
Candi Prambanan adalah candi Hindu terbesar di Asia Tenggara. Candi Prambanan terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta. Candi ini dibangun pada sekitar tahun 850 Masehi. Arsitektur bangunan ini sangat megah dan terdapat candi-candi baik besar maupun kecil pada Komplek Candi Prambanan ini. Juga ada legenda bahwa candi-candi tersebut hanya dibuat dalam satu malam saja oleh kesaktian Bandung bondowoso sebagai syarat mempersunting Loro Jonggrang. Tapi bukan karena legenda itu Prambanan dimasukkan dalam daftar ini tapi karena kehebatan arsitekturnya yang memukau dunia.
 
6. Pulau Bali
Pulau ini termasuk salah satu pulau terindah di Dunia. Pulau Bali merupakan pulau wisata terbaik di dunia. Obyek-obyek wisata di pulau Bali seperti Kintamani, Pantai Kuta, Danau Batur, Goa Gajah, Tampak Siring, Bedugul, Tanah Lot dan sebagainya. Pulau ini dimasukkan dalam daftar ini karena banyak tempat yang sangat menakjubkan dengan arsitektur bangunan dan keindahan alam di pulau ini yang juga sudah diakui dunia.
 
7. Bromo
Gunung Bromo merupakan salah satu gunung dari lima gunung yang terdapat di komplek Pegunungan Tengger di laut pasir. Daya tarik gunung ini adalah merupakan gunung yang masih aktif. Obyek wisata Gunung Bromo ini merupakan fenomena alam dengan Kekhasan gejala alam yang tidak ditemukan di tempat lain adalah adanya kawah di tengah kawah (creater in the creater) dengan hamparan laut pasir yang mengelilinginya.
 
8. Toraja
Toraja terletak Sulawesi Selatan. Tanah Toraja sangatlah unik, terutama dalam hal penguburan mayat. Mayat-mayat tidak dikubur, tetapi diletakkan di dalam gua-gua di bukit batu. Mayat-mayat ini ditemani oleh patung-patung yang menggambarkan orang yang meninggal tersebut. Di sini terdapat kuburan di bukit batu. Salah satu bentuk kuburan adalah kuburan batu yang dibuat di bagian atas tebing di ketinggian bukit batu. Menurut kepercayaan animisme Aluk To Dolo di kalangan orang Tana Toraja, makin tinggi tempat ditaruhnya mayat tersebut makin cepat rohnya bertemu dengan Tuhan atau surga.

9. Krakatau

Gunung Krakatau yang letusannya pernah mengguncangkan bumi. Gunung berapi ini pernah meletus pada tanggal 26 Agustus 1883. Letusannya sangat dahsyat dan juga menimbulkantsunami yang menewaskan sekitar 36.000 jiwa.
Suara letusan gunung Krakatau sampai terdengar di Alice Springs, Australia dan pulau Rodrigues dekat Afrika. Gunung Krakatau berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra. Bahkan debunya dikatakan sampai ke luar angkasa. Walaupun Krakatau sudah tidak berbahaya seperti dulu lagi (mudah-mudahan) tapi sejarahnya merupakan salah satu keajaiban alam tersendiri.
 
10. Danau Toba
Mungkin banyak yang tidak tahu bahwa Danau Toba dulunya adalah sebuah gunung berapi. Danau ini berada di bekas kawah supervolcano terbesar di dunia. Gunung Toba diperkirakan meletus pada 73 ribu tahun lalu. Letusan ini tercatat sebagai letusan Gunung api terbesar yang mempengaruhi iklim di seluruh dunia.

10 TEMPAT WISATA TERBAIK DI ASIAN TENGGARA : TERMASUK INDONESIA


1)Donsol, Filipina Dalam kota kecil di selatan Luzon di lepas pantai di tempat di mana Paus hiu – ikan terbesar di laut datang ke pakan. Dari sini Anda bisa keluar untuk hari dengan perahu dan berenang dengan hiu. Saat mereka hanya memakan plankton mereka berenang dekat dengan permukaan dan berenang perlahan-lahan sehingga Anda cukup mampu bersaing dengan mereka. Anda hanya diperbolehkan untuk snorkeling dengan hiu, tapi itu hanya sebuah pengalaman yang luar biasa begitu dekat dengan hiu ukuran ini.

2)Bukit Lawang, Sumatra, Indonesia Dalam kota di Sumatera Utara mil ada hutan yang dihuni dengan banyak orangutan, yang treks di sini yang besar dengan beberapa panduan terbaik yang pernah digunakan. Setelah hanya 4 jam dalam perjalanan aku melihat 8 orangutan dan itu termasuk satu bayi berusia 6 bulan.

3)Angkor Wat, Kamboja Situs Angkor di Kamboja sudah menjadi suatu keharusan dalam perjalanan siapa pun untuk Asia Tenggara. Angkor Way adalah kuil terbesar di dunia dan melihat matahari terbit dari itu adalah hanya sebuah pandangan Anda tidak dapat melihat tempat lain di dunia ini. Anda dapat menghabiskan begitu banyak waktu di sini mencari dan jumlah besar candi di sini dan tidak pernah merasa bosan.

4)Koh Pan gan, Thailand Partai legendaris bulan penuh telah berlangsung selama bertahun-tahun hanya dimulai dengan beberapa orang sekarang dengan minimal 10.000 orang per bulan. Pesta ini hanya ritus perjalanan bagi siapa saja yang datang ke Thailand untuk melakukan perjalanan. Anda bertemu dengan banyak orang dan menari sampai pagi.

5) Sepeda Motor tur putaran Vietnam Riding sepeda motor sendiri (atau jika Anda tidak bisa Anda dapat menyewa sopir) putaran Vietnam akan ke desa-desa dan kota-kota di mana tidak ada wisatawan pergi adalah salah satu yang menarik dari perjalanan ini. Apakah wisata ke Dalat di jalan yang indah untuk melihat benar-benar spektakuler yang Anda hanya dapat menemukan di Vietnam.

6)Palawan, Filipina ini Pulau yang Barat Selatan Filipina adalah permata tersembunyi dari seluruh Asia Tenggara. Pada titik tertentu Anda tidak akan menemukan lebih dari 50 Backpackers di pulau itu dan itu sebuah pulau besar. Penduduk setempat yang ramah yang pernah saya temui dan pantai yang saya pikir yang terbaik di dunia. Gambar lintas antara pulau-pulau sekitar Krabi, Thailand dan mencampurnya dengan teluk Ha Long, Vietnam dan ini membuat garis pantai kota El Nido. Ada beberapa menyelam dan snorkeling yang terbaik untuk dilakukan di banyak terumbu karang di lepas pantai banyak pasir putih atau berenang di laguna dengan ikan hiu kecil atau bersantai dan menyerap matahari. Pulau juga memiliki salah satu sungai bawah tanah terpanjang di dunia.

7)Ha Long Bay, Vietnam ini merupakan suatu keharusan bagi siapa pun di daerah tersebut seperti yang UNESCO situs warisan dan untuk alasan yang baik. teluk telah dekat dengan 2000 batugamping pulau dengan gua-gua untuk menjelajahi dan beberapa laguna pergi kayak in Ketika Anda pergi ke teluk kamu pergi di kapal junk tradisional di mana Anda akan mendapatkan kamar sendiri dan makan malam dan sarapan dilayani.

8)Vang Vieng, Laos ini merupakan kota pesta besar. Anda mendapatkan traktor dalam tabung dan mengambang ke sungai dan mampir di bar pada rute dan mendapatkan tembakan bebas dari wiski lao lao ember dan kemudian minum wiski lao lao lebih dan kokas sampai 18:00 maka ketika Anda berpikir Anda memiliki cukup anda pergi ke sebuah pulau yang hanya bar (senyum adalah yang terbaik) sampai middnight ketika jam malam kicks in Coba ayunan tali di setiap bar. Bar pertama memiliki apa pun yang terbesar bar mungkin klaim.

9)Gili Islands, Indonesia The Gilis terdiri dari tiga pulau, Gili Trawangan dengan yang terbesar dari semua. Ketika saya katakan besar itu akan membawa Anda sepuluh menit berjalan di sepanjang pantai utama. Tidak ada mobil di pulau-pulau ini hanya dengan kuda dan kereta untuk mendapatkan sekitar Anda. Anda datang ke sini untuk bersantai di pantai dan menyelam dengan ikan hiu dan pari manta di beberapa di situs terbaik di Bumi.

10) Hoi An, Vietnam Hoi An terletak di pantai dan memiliki garis pantai cukup baik. Ini adalah juga tempat untuk datang untuk pakaian tailor-made. Ada tukang jahit terlalu banyak untuk disebutkan di sini dengan jalan utama cukup banyak terdiri dari mereka. Anda bisa mendapatkan secara harfiah apa pun dibuat di sini semua yang perlu Anda lakukan adalah mengambil foto dari item yang Anda inginkan dan mereka akan membuatnya untuk Anda. Gugatan kualitas yang baik akan biaya sekitar $ 50 – $ 100.

10 TAMAN NASIONAL TERINDAH DI DUNIA

Taman nasional adalah sesuatu yang sangat berharga, karena di dalamnya kita bisa melihat banyak keindahan alam flora dan fauna yang khas dari suatu daerah. maka tak heran jika negara-negara di dunia ini berusaha untuk memugar dan mempercantik taman nasional yang mereka miliki, disamping usaha dari pemerintah, keindahan alami juga ikut mempengaruhi tingkat keindahan taman nasional tersebut.
Berikut adalah daftar 10 taman nasional terindah di dunia:

1. Snowdonia National Park, Wales, Great Britain
Inilah salah satu taman nasional terindah di daratan britania raya, dengan hamparan hijau pemandangan pegunungan snowdon di ketinggian 3560 kaki dari atas permukaan laut, membuatnya mempunyai hawa yang sejuk dan tentunya indah untuk dinikmati.
http://listphobia.com/wp-content/uploads/083109_1045_10MostBeaut1.jpg

2. Grand Canyon National Park, Arizona
Saya yakin, pasti tak ada pembaca yang tak tahu dengan taman nasional ini, taman nasional paling dikenal di dunia ini adalah salah satu aset pemandangan alam terindah milik Amerika serikat. Dengan penampkan alam liar berbatunya, membuat tempat ini menjadi satu objek yang mungkin harus anda pertimbngkan untuk liburan tahun depan.
http://listphobia.com/wp-content/uploads/083109_1045_10MostBeaut2.jpg

3. Kruger National Park, South Africa
Kita tidak sedang membicarakan piala dunia 2010 di afrika selatan, melainkan sedang membicarakan taman nasional terindah di afrika selatan. Adalah kruger park, taman nasional yang penuh dengan sensasi kehidupan alam liar afrika selatan yang sangat memukau. Intinya jika kau ingin menjadi Detective Adventura, datanglah ke tempat ini.
http://listphobia.com/wp-content/uploads/083109_1045_10MostBeaut3.jpg

4. Deosai National Park
Taman nasional yang terletak di wilayah Scardu pakistan ini adalah salah satu taman nasional terindah di wilayah asia, Taman ini terkenal dengana pemandangan musim seminya dimana bunga-bunga banyak bermekaran serta kupu-kupu banyak berterbangan.
http://listphobia.com/wp-content/uploads/083109_1045_10MostBeaut4.jpg

5. Kakadu National Park, Northern Territory, Australia
Ini adalah taman nasional yang menjadi habitat asli suku aborigin australia. Dengan pemandangan alam indah serta berpadu dengan kehidupan liar khas Australia menjadikan wilayah ini adalah area yang sangat cocok bagi anda yang meneginginkan bulan madu ala Steve irwin.
http://listphobia.com/wp-content/uploads/083109_1045_10MostBeaut5.jpg

6. Iguazu National Park Argentina
Disnilah kalian bisa menemukan snsai keindahan alam khas argentina dan Brazil, di dalamnya terdapat pemandangan alam hijau khas afrika selatan berbalu dengan pemandangan alam menakjubkn berupa air terjun iguazu yang sangat termasyur itu.
http://listphobia.com/wp-content/uploads/083109_1045_10MostBeaut6.jpg

7. Sagarmantha National Park, Nepal
Satu lagi sumbangan asia dalam daftar 10 besar ini, kali dari nepal. Taman nasional yang masih merupakan teritori pegunugan Everest ini menawarkan anda sensasi keindahan alami dengan pegunungan dingin khas Nepal serta dibalu dengan sensai religi biara yang ada di wilayah ini.
http://listphobia.com/wp-content/uploads/083109_1045_10MostBeaut7.jpg

8. Madain Saley National Historic Park, Saudi Arabia
Di dalam alkitab, wilayah ini mungkin disebut dengan sebuatn Midian. Salah satu sebab kenapa taman nasional ini bisa masuk dalam daftar bergengsi ini adalah karena faktor keindahan gurun dan bebatuan alam khas gurun yang lami serta dibalut dengan keindahan bangunan kuno yang kadang ada di beberapa bagian wilayah taman nasional ini.
http://listphobia.com/wp-content/uploads/083109_1045_10MostBeaut8.jpg

9. Plitvice Lakes National Park, Croatia
Anda ingin melihat pemandangan alam indah berpadu dengan danau bersih nanbiru yang senantiasa memanjakan mata anda?. Disinialh tempatnya, karena di taman nasional ini kalian disuguhi pemandangan alam khas eropa dengan Danau biru yang tentunya akan selalu menggoda anda.
http://listphobia.com/wp-content/uploads/083109_1045_10MostBeaut9.jpg

10. Hortobagy National Park, Hungary
Taman nasional ini adalah aman nasional pertama di negar Hungaria, di dalamnya terdapat banayk pemandanga alam yang indah serta berbagai jenis spesies burung yang hampir punah. Kesemuanya berpadu dala keharmonisan keindaan alam khas eropa timur.
http://listphobia.com/wp-content/uploads/083109_1045_10MostBeaut10.jpg

10 FENOMENA TERANEH DI DUNIA


1. Ice Circles

Lingkaran-lingkaran es adalah fenomena yang sangat jarang terjadi di permukaan air dingin. Lingkaran-lingkaran besar es ini dapat ditemukan di wilayah Skandinavia dan Amerika Utara. Fenomena ini terakhir kali ditemui di Inggris pada Novermber 2009.

2. Red Tides

Fenomena alam ini terjadi akibat konsentrasi mikroorganisme-mikroorganisme di wilayah pantai, tepatnya di sekitar hilir sungai atau di bibir pantai, sehingga membuat air berubah menjadi warna ungu dan merah.

3. Columnar Basalt

Formasi batu yang terbentuk akibat erupsi lahar yang membeku. Fenomena alam ini terdapat di Giant’s causeway Irlandia Utara.

4. Sun Dogs

Fenomena alam ini menampilkan 3 matahari pada garis horizon.

5. Moeraki Boulders

Batu bundar di pantai yang terbentuk oleh ombak. Terletak di pantai Koekohe

6. Penitentes

Fenomena alam yang hanya terjadi di wilayah antara Cili dan Argentina. Fenomena alam ini adalah fenomena salju yang meruncing ke atas yang diakibatkan oleh angin yang kencang di wilayah gunung Andes.

7. Light Pillars

Fenomena Visual yang tercipta oleh refleksi cahaya.

8. Catatumbo Lightning

Penduduk Venezuela menyebut fenomena ini “Relampago del Catatumbo”. Lokasi petir ini dapat ditemukan di mulut sungai Catatumbo di danau Marcaribo Venezuela. Petir ini tingginya dapat mencapai 5km. Petir ini terjadi 140 sampai 160 kali di malam hari. setiap jam bisa terjadi 280 kilatan petir. Jadi dalam 1 tahun diperkirakan terjadi 448.000 ledakan petir. Petir ini terjadi akibat tabrakan angin yang berasal dari gunung Andes. Beberapa orang mengatakan wilayah ini memiliki lapisan ozon terbesar di bumi.

9. Cave of the crystal

Gua yang berisi pilar-pilar kristal yang terletak di sebuah pertambangan di Cihuahua Meksiko.

10. Pink and White Terraces



Keajaiban alam dari Selandia Baru yang kini tinggal kenangan karena telah rusak akibat ledakan vulkanik gunung Tarawera di tahun 1886. Fenomena alam air hangat ini terbentuk oleh geyser dan es disepanjang lereng gunung. Di bawahnya terdapat kolam air hangat seluas 3 hektar. Sebelum hancur akibat ledakan vulkanik gunung Tarawera di tahun 1886, fenomena alam ini masuk ke dalam 8 keajaiban dunia.